Rabu, 09 Maret 2016

Jugun Ianfu, apa kalian lupa atau justru sama sekali tak tahu?



JANGAN PANGGIL AKU MOMOYE!


Jangan kau menyentuhku pria tak berakhlak
Apa tak khawatir kau dibantai dosa yang membawamu ke dalam api?
Kembalilah ke negeri mataharimu pria tak berhati
Disini bukan tempat untuk menampung birahi kotormu

Jangan panggil aku Momoye, sebab namaku Mardiyem
Bapakku menyembelih kambing untuk menamai anak kesayangannya
Dan kalian, memanggilku dengan nama yang membangkitkan libido menjijikkan
Telanjangi saja gadis negerimu, jangan bayangkan kami mereka

Tak perlu sodorkan karcis tak berharga
Dia tak bisa mengganti  kehormatan yang tercabik
Untuk apa terus memberi kami karcis yang kami punya segudang
Kertas itu hanya omong kosong yang katanya bisa ditukar uang

Bisakah kalian kembalikan Giyah, yang kalian panggil sakura
Sedang kalian membunuhnya perlahan dengan siksa di selakangannya
Lalu menumpuk mayatnya bersama mayat para romusha
Kalian biarkan membusuk digerogoti cacing lapar di pasar lama

Ini bukan tentang air mata kami
Sebab tangis kami tak bisa memecah malam dan mengalahkan hujan
Negeri kami , degeri terhormat
Tapi kami gadisnya, dikangkangi tentara laknat

Tak ada yang membebaskan kami dari rumah bordil ian-jo
Hanya kaki lemah kami yang nekat berjalan 52 hari
Satu persatu dari kami gugur karena sakit dan lapar
Kami masih bertahan dalam perih,
Hingga akhirnya Jepang mengaku kalah disambut lantang proklamasi


Aya El-Khumairah
Tentang Jugun Ianfu,
Perempuan bangsa yang dijadikan budak seks tentara Jepang, 061115

Tidak ada komentar:

Posting Komentar