JANGAN PANGGIL AKU MOMOYE!
Jangan kau menyentuhku pria tak berakhlak
Apa tak khawatir kau dibantai dosa yang membawamu ke
dalam api?
Kembalilah ke negeri mataharimu pria tak berhati
Disini bukan tempat untuk menampung birahi kotormu
Jangan panggil aku Momoye, sebab namaku Mardiyem
Bapakku menyembelih kambing untuk menamai anak
kesayangannya
Dan kalian, memanggilku dengan nama yang
membangkitkan libido menjijikkan
Telanjangi saja gadis negerimu, jangan bayangkan
kami mereka
Tak perlu sodorkan karcis tak berharga
Dia tak bisa mengganti kehormatan yang tercabik
Untuk apa terus memberi kami karcis yang kami punya
segudang
Kertas itu hanya omong kosong yang katanya bisa
ditukar uang
Bisakah kalian kembalikan Giyah, yang kalian panggil
sakura
Sedang kalian membunuhnya perlahan dengan siksa di
selakangannya
Lalu menumpuk mayatnya bersama mayat para romusha
Kalian biarkan membusuk digerogoti cacing lapar di
pasar lama
Ini bukan tentang air mata kami
Sebab tangis kami tak bisa memecah malam dan
mengalahkan hujan
Negeri kami , degeri terhormat
Tapi kami gadisnya, dikangkangi tentara laknat
Tak ada yang membebaskan kami dari rumah bordil
ian-jo
Hanya kaki lemah kami yang nekat berjalan 52 hari
Satu persatu dari kami gugur karena sakit dan lapar
Kami masih bertahan dalam perih,
Hingga akhirnya Jepang mengaku kalah disambut
lantang proklamasi
Aya El-Khumairah
Tentang Jugun Ianfu,
Perempuan bangsa yang dijadikan budak seks tentara
Jepang, 061115
Tidak ada komentar:
Posting Komentar